Gambar Sampul Sosiologi · Bab IV Kelompok Sosial pada Masyarakat Multikultural
Sosiologi · Bab IV Kelompok Sosial pada Masyarakat Multikultural
Atik

24/08/2021 10:09:22

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

55

Kelompok Sosial pada Masyarakat Multikultural

Bab IV

Kelompok Sosial

Masyarakat Multikultural

Kata kunci

Supaya kalian lebih mudah untuk memahami pokok bahasan dalam bab ini, pelajari dan

ingatlah beberapa kata kuncinya!

Kelompok Sosial pada

Masyarakat Multikultural

Tujuan Pembelajaran:

Sesudah kalian aktif mengikuti pokok bahasan dalam bab ini, maka kalian diharapkan dapat

mengidentifikasi berbagai kelompok-kelompok sosial yang ada beserta kebudayaannya dan

juga mampu menyikapi setiap perbedaan yang ada sebagai kekayaan bangsa menuju

masyarakat multikultural.

Sumber gambar

: Indonesian Heritage 9

Supaya kalian lebih mudah untuk memahami pokok bahasan dalam bab ini, pelajarilah peta

konsepnya!

Kelompok

Sosial

Masyarakat

Majemuk

Ras

Suku Bangsa

Penyebaran Budaya antar

Kelompok Sosial

Kebudayaan Khusus dan

Kebudayaan Tandingan

Asimilasi

Akulturasi

Difusi

Inovasi Discovery

Invention

meliputi

menjelaskan

terdiri atas

56

Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA

Sumber:

Indonesian Heritage 9

Gambar 4.1

Terdapat banyak kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

yang merupakan kekayaan budaya bangsa

Ingatkah kalian tentang manusia adalah makhluk sosial. Apa yang

dimaksud dengan pernyataan tersebut? Sebagai makhluk sosial, manusia

tidak pernah dapat hidup seorang diri tanpa bantuan orang lain. Ini dimulai

sejak kehadirannya di muka bumi, manusia telah hidup berkelompok dan

membina kerjasama dalam menghadapi tantangan beradaptasi terhadap

lingkungannya. Terciptanya interaksi sosial antar anggota dalam kelompok

merupakan hal penting dalam keberlangsungan hidup manusia. Oleh

karena itu, sejak anak dilahirkan ke muka bumi ini diperkenalkan dengan

lingkungan sosial yang ada disekitarnya seperti keluarga, tetangga, dan

kerabat.

Setelah seorang anak diperkenalkan dengan lingkungan sosialnya

maka pada saatnya nanti keterlibatan dalam interaksi sosial dalam

sebagian besar waktunya itu, tanpa disadari memperkuat kesadaran akan

identitas kelompoknya yang membedakan dengan kelompok lainnya.

Inilah yang kemudian memunculkan sebuah pemahaman adanya

kelompok-kelompok sosial yang berkembang di dalam sebuah masyarakat

sehingga memunculkan masyarakat heterogen. Setiap kelompok sosial

yang ada memiliki kehidupan sosial dan budaya yang berbeda-beda dan

menjadi ciri khas (karakter) masing-masing anggota masyarakat.

Misalnya, kalian bisa melihat kehidupan suku Dayak di Kalimantan dan

suku Asmat di Papua yang terlihat sangat berbeda walaupun mereka masih

sangat tradisional.

57

Kelompok Sosial pada Masyarakat Multikultural

Sebelum memahami lebih lanjut tentang berbagai kelompok sosial

dalam masyarakat multikultural ada baiknya kalian mengenal konsep-

konsep berikut ini.

A.

Kelompok Sosial, Suku Bangsa, dan Masyarakat

Multikultural

1.

Kelompok Sosial

Kalian sebelumnya telah mempelajari tentang bagaimana manusia

tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Mengapa bisa demikian?

Sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau keinginan

yaitu:

a

.

Keinginan menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya.

b.

Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.

Kedua hal tersebut menimbulkan kelompok-kelompok sosial yang saling

mengadakan interaksi, pengaruh memengaruhi dan tolong-menolong.

Timbul suatu pertanyaan, apa yang dimaksud dengan kelompok sosial

dalam sosiologi? Sebuah kumpulan manusia disebut sebagai kelompok sosial

harus dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a.

Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian

dari kelompok yang bersangkutan.

b.

Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota

yang lain.

c.

Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan di antara

mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat merupakan nasib yang

sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang

sama, dan lain-lain.

d.

Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.

e.

Bersistem dan berproses.

Betapapun kecilnya suatu kelompok sosial, senantiasa menunjukkan

adanya struktur atau pola-pola interaksi antarsesama anggotanya. Salah

satu contoh yang mudah diamati adalah struktur keluarga batih

(nuclear

family)

yang terbentuk karena kontrak perkawinan antara seorang suami

dengan seorang isteri atau lebih beserta anak-anaknya sebagai hasil

perkawinan. Meskipun demikian, hubungan kerabat itu mempunyai peran

penting dalam pengembangan organisasi sosial pada masyarakat manusia.

Hubungan kerabat itu merupakan landasan bagi pengembangan organisasi

58

Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA

sosial yang

universal

, dimana anggotanya terikat oleh keyakinan bahwa

mereka itu berasal dari satu nenek moyang yang nyata maupun fiktif.

Suatu kelompok sosial cenderung untuk tidak menjadi kelompok yang

statis akan tetapi selalu berkembang serta mengalami perubahan-

perubahan baik dalam aktivitas maupun bentuknya. Semakin besar suatu

kelompok sosial, semakin banyak warganya, semakin banyak ragam

identitas individu

(individual identity)

sebagai acuan dalam penataan sosial

antara lain untuk menandai berbagai kedudukan dan peran-peran sosial

yang disandang setiap warga. Dengan demikian setiap individu memiliki

kesadaran akan dirinya dalam kehidupan bersama dengan warga lainnya.

Dalam perkembangannya, kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat

multikultural berkaitan dengan heterogenitasnya masyarakat Indonesia.

2.

Suku Bangsa

Dalam masyarakat Indonesia suku bangsa adalah sebuah ide dan

kenyataan yang ada dalam kehidupan sehari-hari, dimana anggota-

anggota masyarakatnya dilahirkan, di didik dan dibesarkan dalam suasana

askriptif primordial kesukubangsaannya. Suku bangsa menurut Barth

adalah sebuah pengorganisasian sosial mengenai jati diri yang askriptif

dimana anggota suku bangsa mengaku sebagai anggota suatu suku bangsa

karena dilahirkan oleh orang tua dari suku bangsa tertentu atau dilahirkan

di suatu daerah tertentu. Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa adalah

kelompok manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas kesatuan

kebudayaan sedangkan kesadaran dan identitas tadi seringkali dikuatkan

oleh kesatuan bahasa. Jati diri suku bangsa ini tetap melekat dalam diri

seseorang sejak kelahirannya. Jati diri suku bangsa dapat disimpan atau

tidak digunakan dalam interaksi, tetapi tidak dapat dibuang atau

dihilangkan.

Oleh karena itu suku bangsa ditentukan oleh adanya kesadaran

kelompok, pengakuan akan kesatuan kebudayaan, dan juga persamaan

asal usul.

Adanya pengakuan kesatuan kebudayaan ditentukan oleh warga

pendukung kebudayaan yang bersangkutan. Seseorang yang dilahirkan

dalam keluarga suatu suku bangsa tertentu maka sejak dilahirkannya mau

tidak mau harus hidup dengan berpedoman pada kebudayaan suku

bangsanya sebagaimana yang digunakan oleh orangtua dan keluarga

dalam merawat dan mendidiknya sehingga menjadi manusia sesuai dengan

konsepsi kebudayaannya tersebut.

59

Kelompok Sosial pada Masyarakat Multikultural

Menurut R Narol (Dahrun Usman dalam www.neonovan.top-

cities.com/etnokondlik.htm), kriteria untuk menentukan suatu bangsa

adalah adanya kesatuan masyarakat seperti:

a.

Daerahnya dibatasi oleh satu desa atau lebih.

b.

Daerahnya dibatasi oleh batas-batas tertentu secara politis dan

administratif.

c.

Batas daerahnya ditentukan oleh rasa identitas penduduknya sendiri.

d.

Warganya memiliki satu bahasa atau satu logat bahasa.

e.

Penduduknya menempati suatu wilayah geografis tertentu.

f.

Keadaan daerahnya ditentukan oleh kesatuan ekologi.

g.

Anggota-anggotanya mempunyai pengalaman sejarah yang sama.

h.

Frekuensi interaksi sesama anggota masyarakatnya tinggi.

i.

Susunan sosialnya seragam.

3.

Masyarakat Multikultural

Untuk memahami pengertian multikultural diperlukan landasan

pengetahuan yang berupa bangunan konsep-konsep yang relevan dan

mendukung keberadaan serta berfungsinya multikultural dalam kehidupan

manusia.

Menurut P

arsudi Suparlan, berbagai konsep yang relevan dengan

multikultural adalah demokrasi, keadilan dan hukum, nilai-nilai budaya

dan etos, kebersamaan dalam perbedaan yang sederajat, suku bangsa,

kesukubangsaan, kebudayaan suku bangsa, keyakinan keagamaan, HAM,

dan konsep-konsep lainnya yang relevan.

Acuan utama bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang

multikultural adalah multikulturalisme, yaitu sebuah ideologi yang

mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara

individual maupun secara kebudayaan.

Masyarakat multikultural Indonesia adalah sebuah masyarakat yang

berdasarkan pada ideologi multikulturalisme atau Bhinneka Tunggal Ika

yang multikultural, yang melandasi corak struktur masyarakat Indonesia

pada tingkat nasional dan lokal.

Masyarakat Indonesia yang bhineka tunggal ika, pada masa sekarang

mengalami pergeseran. Pada masa Ode Baru, diartikan sebagai

keanekaragaman suku bangsa dalam kebudayaannya tetapi dalam konsep

masyarakat multikultural diartikan sebagai keanekaragaman kebudayaan

yang ada dalam masyarakat Indonesia atau masyarakat majemuk (plural

society). Dalam pelaksanaan pendekatan multikultural memuat asumsi

60

Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA

bahwa setiap kebudayaan dan masyarakat mempunyai cara hidupnya

sendiri-sendiri yang harus dipahami dari konteks masyarakat dan

kebudayaan yang bersangkutan.

Masyarkat multikultural menurut Watson (dalam Agus Salim, 2006:12)

dimaknai sangat luas yaitu masyarakat yang didalamnya berkembang

banyak kebudayaan. Perbedaan sosial budaya adalah unsur penyokong

kemajemukan kultural sebagai perbedaan cara pandang atas satu hal yang

sama yang berpeluang membuat interaksi sosial antar anggota kelompok

yang berbeda menjadi sulit terlaksana.

Fakta Sosial

“Coba kembangkan wawasan kebinekaan”

Coba amati fenomena sosial masyarakat di atas, dan jawablah

pertanyaan berikut!

1.

Gotong-royong di dalam masyarakat sudah menjadi sistem tata

kelakuan. Menurut kalian apakah sistem tersebut masih berjalan

di masyarakat Indonesia? Jelaskan!

2.

Coba analisis apakah sistem itu juga masih berlaku pada ras dan

suku bangsa?

Sumber:

www.tempophoto.com

61

Kelompok Sosial pada Masyarakat Multikultural

Sumber:

Kompas 11 Agustus 2006

Gambar 4.2

Asimilasi banyak terjadi dalam

kebudayaan masyarakat kita

B.

Penyebaran Budaya Antarkelompok Sosial

1.

Penyebaran Budaya

Keberadaan suku bangsa ini akan mengalami perubahan karena

adanya pembauran antarbudaya dalam kelompok sosial melalui berbagai

cara. Masuknya budaya asing di dalam suatu kelompok sosial sangat

dipengaruhi oleh berbagai hal seperti kemampuan menyerap budaya

asing, karakteristik budaya asing tersebut sesuai atau tidak, maupun sistem

sosial budaya yang dibangun penduduk asli. Masih banyak suku bangsa

di Indonesia yang sangat kuat memegang tradisi budaya yang ada sebagai

bagian dari hidupny

a yang tidak boleh dilanggar. Misalnya Suku Baduya

di Banten, yang menolak penggunaan teknologi masuk ke dalam

lingkungan adat budayanya. Proses penyebaran kebudayaan itu adalah:

a.

Asimilasi

Asimilasi adalah per-bauran budaya dimana dua kelompok

kebudayaan me-leburkan kebu-dayaannya sehingga melahirkan satu

kebudayaan. Hal ini menye-babkan terjadinya pertukaran unsur-unsur

budaya namun pada umumnya hal semacam ini hanya terjadi jika suatu

kelompok menyerap kebuda-yaan lainnya.

62

Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA

Menurut Soerjono Soekanto,

asimilasi

merupakan proses sosial yang

ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan

yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia

yang meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap,

dan proses mental dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan

bersama. Artinya, apabila orang-orang melakukan asimilasi ke dalam

suatu kelompok manusia atau masyarakat maka tidak lagi membedakan

dirinya dengan kelompok tersebut. Secara singkat proses asimilasi adalah

peleburan dua kebudayaan menjadi satu kebudayaan. Tetapi hal ini tidak

semudah yang dibayangkan karena banyak faktor yang memengaruhi

suatu budaya itu dapat melebur menjadi satu kebudayaan.

Adapun faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi adalah:

1)

Adanya sikap toleransi terhadap kebudayaan lain.

2)

Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.

3)

Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.

4)

Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.

5)

Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.

6)

Perkawinan campuran (amalgamasi).

7)

Adanya musuh dari luar.

Sedangkan faktor-faktor yang menghambat terjadinya asimilasi

adalah sebagai berikut.

Gambar 4.3

Letak suku bangsa yang terpencil

menyebabkan sulit menerima kebudayaan lain terutama

yang berbau peradaban atau teknologi

Sumber:

Indonesian Heritage

63

Kelompok Sosial pada Masyarakat Multikultural

1)

Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masya-rakat.

2)

Kurangnya pengetahuan me-ngenai kebudayaan yang dihadapi.

3)

Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi.

4)

Perasaan bahwa suatu kebuda-yaan golongan atau kelompok tertentu

lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.

5)

Perbedaan ciri-ciri badaniah seperti warna kulit.

6)

In-group feeling

(perasaan yang kuat) terhadap budaya kelom-poknya.

Serta apabila golongan minoritas mengalami gangguan-gangguan

dari golongan yang berkuasa.

b.

Akulturasi

Menurut Koentjaraningrat,

akulturasi

dapat diartikan sebagai

suatu proses sosial yang timbul apabila

suatu kelompok manusia dengan

kebudayaan tertentu dihadapkan

dengan unsur-unsur dari suatu

kebudayaan asing sehingga unsur-

unsur kebudayaan asing itu lambat laun

diterima dan diolah ke dalam kebuda-

yaan sendiri tanpa menyebabkan

hilangnya kepribadian kebudayaan itu

sendiri. Proses akulturasi yang

berlangsung baik dapat menghasilkan

integrasi unsur-unsur kebudayaan asing

dengan unsur-unsur kebudayaan

sendiri. Generasi muda paling mudah

menerima kebudayaan asing. Coba

amati begitu mudahnya kalian menerima perkembangan model rambut

penyanyi Barat atau model pakaian artis luar negeri. Biasanya unsur-unsur

kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan

kebendaan, peralatan-peralatan yang mudah dipakai dan dirasakan sangat

bermanfaat seperti komputer

,

handphone

, mobil, dan lain-lain. Sedangkan

unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan

yang menyangkut ideologi, keyakinan atau nilai tertentu yang

menyangkut prinsip hidup seperti komunisme, kapitalisme, liberalisme,

dan lain-lain.

Gambar 4.4

Handphone sebagai

salah satu unsur kebudayaan yang

mudah diterima oleh masyarakat

karena kemudahan pemakaian dan

manfaatnya yang besar.

Sumber:

Tempo 19 Maret 2006

64

Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA

c.

Difusi

Difusi m

erupakan penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang terjadi

melalui pertemuan-pertemuan antara individu-individu dalam suatu

kelompok dengan individu dalam kelompok lainny

a. Ada tiga cara

penyebaran kebudayaan m

elalui

simbiotik

,

penetration pacifique

, dan

penetration violence

. Penyebaran kebudayaan

simbiotik

masing-masing

kebudayaan masih memegang kebudayaan sendiri tidak ada perubahan

kebudayaan. Penyebaran yang kedua, unsur budaya asing yang masuk

tidak dilakukan dengan sengaja dan tanpa unsur paksaan. Berbeda dengan

penyebaran budaya yang ketiga yaitu

penetration pacifique

yang

memasukkan unsur kebudayaan dengan peperangan, penaklukan, atau

penjajahan. Ini yang banyak terjadi di Indonesia. Pernahkah kalian melihat

gedung-gedung yang merupakan peninggalan Belanda? Atau masih

terpakainya istilah-istilah Belanda di perkebunan-perkebunan besar di

Indonesia?

d.

Inovasi, Discovery, dan Invention

Inovasi adalah suatu proses pembaharuan dari penggunaan sumber-

sumber alam, energi, modal, pengaturan baru dari tenaga kerja,

penggunaan teknologi, sistem produksi, maupun produk baru yang dapat

melalui proses

discovery

dan

invention

.

Discovery

adalah suatu penemuan

dari suatu kebudayaan yang baru, baik yang berupa suatu alat maupun

ide lain yang diciptakan individu atau kelompok individu dalam masyarakat

yang bersangkutan. Sedangkan

invention

yaitu ketika

discovery

dapat

diterima, diakui, dan diterapkan oleh masyarakat secara luas.

Gambar 4.5

Penjajahan yang dilakukan Belanda selama 3,5 abad menghasilkan

penyebaran budaya arsitektur gedung-gedung di Indonesia.

Sumber:

Ensiklopedi Untuk Pelajar

65

Kelompok Sosial pada Masyarakat Multikultural

Menurut Koentjaraningrat, ada tiga faktor yang mendorong seseorang

melakukan dan mengembangkan penemuan baru yaitu:

a.

Kesadaran para anggota masyarakat tentang kekurangan dalam

unsur kebudayaannya.

b.

Mutu dari keahlian kebudayaan.

c.

Sistem perangsang bagi aktivitas mencipta atau menemukan dalam

masyarakat.

Misalnya saja perkembangan penemuan

handphone

dari gambar hitam

putih menjadi berwarna, dari sebagai alat komunikasi menjadi alat untuk

memfoto atau merekam. Teknologi terbaru adalah dapat mengakses

saluran televisi. Ini merupakan perkembangan teknologi yang akan terus

mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan

masyarakat.

Analisis Sosial

“Mari kembangkan wawasan kontekstual dan rasa

keingintahuan kalian!”

1.

Sebutkan kebudayaan Indonesia yang sudah mengalami

perubahan dari aslinya!

2.

Apakah dampak dari terjadinya penyebaran budaya di

Indonesia?

3.

Mungkinkah kebudayaan Indonesia mampu bertahan di dalam

masyarakat Madura saat ini, jelaskan!

4.

Bagaimana caranya untuk memecahkan masalah ini? Coba

kalian analisis menggunakan konsep sosiologi!

2.

Kebudayaan Khusus (

Subcultures

) dan Kebudayaan T

andingan

(

Countercultures

)

Setiap masyarakat modern meliputi beberapa kelompok orang yang

memiliki sejumlah kebudayaan yang tidak dimiliki oleh kelompok lain.

Kebudayaan yang khusus dalam kelompok mencakup pekerjaan, agama,

suku bangsa, daerah, kelas sosial, usia, jenis kelamin, dan lain-lain.

Sedangkan kebudayaan tandingan adalah kebudayaan khusus yang

berlawanan dengan kebudayaan induk. Misalnya, geng kenakalan

bukanlah suatu kelompok tanpa norma atau nilai-nilai moral tetapi

kelompok tersebut memiliki norma dan nilai moral yang bersifat memaksa.

66

Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA

3.

Kebudayaan Riil dan Kebudayaan Ideal

Kebudayaan ideal mencakup tata kelakuan dan kebiasaan yang secara

formal disetujui dan diharapkan diikuti oleh banyak orang (norma-norma

budaya) sedangkan kebudayaan riil mencakup hal-hal yang betul-betul

mereka laksanakan. Misalnya, larangan untuk tidak minum minuman

keras karena mengakibatkan seseorang individu mabuk dan bersikap tidak

rasional lagi. T

etapi kenyataannya banyak toko yang menjual minuman

ini bahkan adanya diskotek-diskotek cenderung menampilkan sisi negatif

dari kehidupan malam termasuk minuman keras. Ini menggambarkan

bahwa antara kebudayaan riil dan kebudayaan ideal tidak bisa sejalan.

Analisis Sosial

“Ayo kembangkan kecakapan personal kalian!”

Berbagai kelompok sosial dalam masyarakat multikultural muncul

menggunakan identitas budaya tertentu yang sangat berbeda.

Adanya perbedaan bahasa, perilaku budaya, tradisi merupakan

pemikiran bangsa Indonesia dalam masyarakat yang multikultural.

Coba kalian jelaskan tentang asal usul nenek moyang kalian, dan

untuk mendapatkan informasi dapat bertanya pada orang tua atau

kerabat (sesepuh). Berikan wacana tentang bagaimana perilaku

budaya yang ada di lingkungan keluarga besar kalian, hal-hal apa

yang menarik dari kalian selama ini yang membedakan dengan yang

lain. Setelah selesai, ceritakan kepada teman sekelas sehingga kalian

akan mengerti bahwa dalam sebuah lingkungan fisik yang sama

memiliki banyak perbedaan dalam berperilaku secara budaya

sehingga akan tercipta suatu pemahaman bahwa perbedaan dalam

suku bangsa merupakan hal yang sewajarnya ada di Indonesia.

Rangkuman

1.

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup

sendirian sehingga membentuk kelompok-kelompok sosial.

Setiap kelompok sosial yang ada memiliki kehidupan sosial

budaya yang berbeda-beda dan menjadi ciri khas (karakter)

masing-masing anggota masyarakat.

67

Kelompok Sosial pada Masyarakat Multikultural

2.

Suku bangsa ditentukan oleh adanya kesadaran kelompok,

pengakuan akan kesatuan kebudayaan, dan juga persamaan

asal-usul.

3.

Acuan utama bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang

multikultural adalah multikulturalisme, yaitu sebuah ideologi

yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam

kesederajatan baik secara individu maupun secara kebudayaan.

4.

Asimilasi adalah perbauran budaya di mana dua kelompok

kebudayaan meleburkan kebudayaannya sehingga melahirkan

satu kebudayaan.

5.

Proses akulturasi yang berlangsung baik dapat menghasilkan

integrasi unsur-unsur kebudayaan asing dengan unsur-unsur

kebudayaan sendiri.

6.

Kebudayaan khusus adalah kebudayaan yang tidak dimiliki oleh

kelompok lain. Sedangkan kebudayaan tandingan adalah

kebudayaan khusus yang berlawanan dengan kebudayaan

induk.

Uji Kompetensi

A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan cara memberi

tanda silang (X) pada huruf

a, b, c, d,

atau

e

!

1.

Suatu kelompok orang yang berbeda dengan orang lain dalam

segi ciri-ciri fisik bawaan, disebut . . . .

a.

etnik

d.

golongan

b.

suku Bangsa

e.

kelompok sosial

c.

ras

2.

Suatu kumpulan manusia dapat disebut kelompok sosial apabila

dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut . . . .

a.

adanya penemuan baru

b.

adanya struktur atau pola-pola interaksi antarsesama

anggotanya

c.

adanya asimilasi dan akulturasi

d.

adanya satu bahasa atau satu logat bahasa

e.

adanya persamaan sejarah

68

Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA

3.

Dari berbagai macam ras yang ada di dunia, nenek moyang

bangsa Indonesia merupakan campuran penduduk asli dengan

bangsa pendatang yaitu . . . .

a.

Austronesia, Papua Melanesoid, dan Wedoid

b.

Mongoloid, Austronesia, dan Negroid

c.

Austronesia, Asiatic, dan Melanesoid

d.

India, Alpine, dan Mediterania

e.

Wedoid, Asiatic, dan Negroid

4.

Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa adalah . . . .

a.

keseragaman bahasa dan budaya dalam satu wilayah tertentu

b.

kelompok manusia terikat kesadaran dan identitas kesatuan

kebudayaan

c.

persamaan sejarah dan asal usul ras

d.

kelompok manusia dengan religi yang sama

e.

kesatuan manusia yang terikat dalam sistem budaya yang

sama

5.

Salah satu usaha penyebaran kebudayaan adalah melalui

asimilasi, yaitu . . . .

a.

penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi

b.

perkawinan campuran

c.

pertemuan antarindividu yang berbeda kelompok sosialnya

d.

peleburan dua kebudayaan menjadi satu kebudayaan

e.

masuknya unsur budaya asing

6.

Faktor yang paling mudah memengaruhi terjadinya asimilasi

adalah . . . .

a.

kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat

b.

terisolasinya penduduk

c.

takut untuk menerima perubahan

d.

in group feeling

terhadap kelompoknya

e.

amalgamasi

7.

Ketika terjadi akulturasi budaya dalam masyarakat, kelompok

sosial yang paling mudah menerima adalah . . . .

a.

generasi muda

b.

generasi tua

c.

kaum intelektual

d.

kaum bangsawan

e.

pengusaha

69

Kelompok Sosial pada Masyarakat Multikultural

8.

Berbagai penemuan peralatan yang berteknologi tinggi mampu

mengubah perilaku budaya kelompok sosial tertentu. Hal yang

mendorong orang untuk melakukan penemuan adalah . . . .

a.

menanggulangi masuknya unsur budaya asing

b.

melengkapi unsur budaya dalam kelompoknya

c.

meningkatkan pengetahuan anggota kelompok

d.

menjadi masyarakat yang beradab

e.

menuju masyarakat multikultural

9.

Difusi adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan melalui

pertemuan-pertemuan antara individu-individu dalam suatu

kelompok dengan individu dalam kelompok lainnya melalui tiga

cara, yaitu . . . .

a.

simbol, lambang, dan nilai budaya

b.

discovery

, inovasi, dan

invention

c.

asimilasi, akulturasi, dan amalgamasi

d.

simbiotik,

penetration pacifique,

dan

penetration violence

e.

ras, etnik, dan suku bangsa

10. Unsur budaya asing yang sulit diterima adalah . . . .

a.

pakaian

b.

simbol

c.

sistem keyakinan

d.

lambang

e.

kebendaan

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat

dan tepat!

1.

Bagaimana syarat-syarat terjadinya kelompok sosial dalam

masyarakat menurut pengetahuan kalian selama ini?

2.

Apakah yang dimaksud dengan suku bangsa, jelaskan pendapat

kalian!

3.

Apakah yang dimaksud dengan kebudayaan tandingan dan

kebudayaan khusus, berikan pendapat kalian!

4.

Faktor-faktor apa saja yang mempermudah terjadinya asimilasi?

5.

Adanya penemuan baru dalam sebuah masyarakat sangat

memengaruhi kehidupan suatu kelompok sosial, mengapa

demikian?

70

Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA

Proyek

“Coba kembangkan etos kerja kalian”

1.

Kalian secara kelompok (maksimal 5 orang) mengamati

kelompok-kelompok sosial yang ditemui di lingkungan sekitar.

2.

Ambillah salah satu kelompok sosial tersebut (dapat berdasarkan

pada kegiatan bersama-sama yang secara rutin dilakukan).

3.

Kalian secara bersama-sama melakukan pengamatan dan

wawancara dengan menggunakan analisis syarat-syarat

terbentuknya kelompok sosial. Dapatkah kelompok sosial

tersebut disebut sebagai kelompok sosial?